Mengenal Mandailing, Suku Bobby Nasution

Posted by


Muhammad Irzal Adiakurnia
Kompas.com - 19/11/2017, 11:05 WIB

Presiden Joko Widodo (kedua kiri) didampingi Ibu Negara, Iriana Joko Widodo (kiri) dan menantunya Selvi Ananda (ketiga kiri) menyaksikan prosesi pemasangan cincin kawin saat pernikahan putrinya Kahiyang Ayu (kedua kanan) dan Bobby Nasution (kedua kanan) seusai ijab kabul di Gedung Graha Saba, Sumber, Solo, Jawa Tengah, Rabu (8/11/2017).(ANTARA FOTO/MAULANA SURYA)


KOMPAS.com - Rumpun budaya Batak ternyata sangat beragam. Di Medan saja, Anda bisa menemukan beragam jenis sub etnis. Termasuk Bobby Nasution yang berasal dari sub etnis Mandailing.

Apa itu suku (etnis) Mandailing, dan bagaimana silsilahnya? Pakar Antropologi Universitas Indonesia, Erlina Pardede, menjelaskannya kepada KompasTravel saat berbincang pada Jumat (17/11/2017).

Menurut Erlina, Suku Mandailing secara luas termasuk dalam rumpun budaya Batak. Dahulunya pun hanya Batak saja, dan berdiam di Sumatera Utara, termasuk Kabupaten Natal dan Padan Lawas. Lalu, sebelum abad 18, masuk lah kaum Paderi dari Minangkabau ke daerah Natal dan Padang Lawas.

"Di sana budaya Minang dan Agama Islam berbaur dengan budaya setempat," jelas Antropolog berdarah Batak tersebut.

Baca juga : Syukuran Nikah Kahiyang, Saatnya Wisata Kuliner di Kampung Halaman Bobby
Hal itu menghasilkan etnis baru yang merupakan peleburan dari masyarakat Batak di Natal dan Padang Lawas dengan Minangkabau. Dari sana tumbuhlah populasi dengan budaya dan marga-marga tersendiri.

Bukti-bukti sejarah terbentuknya etnis Mandailing ini baru muncul pada sekitar abad 18. Menurut Erlina, sebelum itu sebenarnya sejarah sudah bergulir. Namun sangat sulit untuk menemukan tulisan  dan sumber sejarahnya.

"Salah satu marga tertua di Mandailing adalah Nasoetion, yang mana sebagian dari Marga itu termasuk dalam sub etnis Toba", jelasnya.

Baca juga : Wisata Toleransi di Lokasi Pesta Adat Kahiyang dan Bobby
Erlina memaparkan maksud dari sub etnis Toba. dalam pengelompokan suku (etnis) Batak, seorang ahli antropologi Belanda, Van Der Tuuk mengelompokannya menjadi enam sub etnis. Keenam itu ialah sub etnis Toba, Karo, Pak-pak, Simalungun, Mandailing, dan Angkola.

Jadi meskipun Nasoetion merupakan salah satu marga tertua dari Mandailing, sebagiannya termasuk sub etnis Toba. Pengelompokan tersebut dilakukan Van Der Tuuk berdasarkan penelitian para Antropolog Belanda tentang rumpun kebudayaan, terutama bahasa.

Sedangkan untuk persebaran etnis Mandailing, menurut Erlina dahulu memang berpusat di Kabupaten Natal, dan Padang Lawas. Oleh karena itu ada istilah Mandailing Natal, yang berasal dari Kabupaten Natal.

"Tapi, kini mereka ada di mana-mana, di Medan, Jakarta, dan lain-lain. Banyak dari orang Mandailing yg duduk di pemerintahan, Rektor USU di Medan itu sering (diduduki) orang Mandailing, marga Loebis, marga Nasoetion," tutupnya.

********************
Mau paket wisata gratis ke Thailand bersama 1 (satu) orang teman? Ikuti kuis kerja sama Omega Hotel Management dan Kompas.com dalam CORDELA VACATION pada link INI. Hadiah sudah termasuk tiket pesawat (PP), penginapan, dan paket tur di Bangkok.

Fanpage Facebook : https://www.facebook.com/officialwinenlose/
Call Center : +855 6086 0217
SMS / WhatsApp : +6281290999908
BBM : 557135B7
LINE : Winenlose
Twitter : Winenlose
WECHAT : Agenwinenlose
Skype : Winenlose
Instagram : Winenlose
Livechat : http://bit.ly/2d1ZNfT


FOLLOW and JOIN to Get Update!

Social Media Widget SM Widgets




Demo Blog NJW V2 Updated at: November 18, 2017

Popular Posts

Blog Archive

Histats